Khataman Al Qur'an NU Global, Mendapatkan Rekor MURI

Bawean, 16 Maret 2025 – Nahdlatul Ulama (NU) mencatat sejarah baru dengan menyelenggarakan Khataman Al-Qur’an NU Global, sebuah peristiwa spiritual yang menggema di seluruh dunia.
 
Acara ini melibatkan jutaan umat Muslim dari berbagai negara yang secara serentak melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an, mencerminkan persatuan luar biasa di kalangan warga NU, baik di dalam maupun luar negeri.

Khataman Al-Qur’an tidak sekadar menjadi agenda rutin, tetapi juga merupakan tradisi mulia yang merepresentasikan kebersamaan dalam menyelesaikan pembacaan 30 juz Al-Qur’an. Selain sebagai bentuk ibadah, kegiatan ini menjadi momen penuh keberkahan bagi umat Muslim untuk mempererat hubungan spiritual dengan kitab suci dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
 

Tahun ini, acara diselenggarakan dalam format istimewa sebagai bagian dari peringatan Malam Nuzulul Qur’an 1446 H, tepatnya pada Ahad, 16 Ramadhan 1446 H / 16 Maret 2025. LTM PBNU mendapatkan rekor MURI dalam kategori "Khataman Al-Qur’an secara Serentak di Masjid Terbanyak"
 
Lebih dari 10.000 titik lokasi, termasuk masjid, mushola, dan pondok pesantren di berbagai wilayah Indonesia serta komunitas Muslim di luar negeri, turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Hal ini menjadikan acara tersebut sebagai khataman Al-Qur’an terbesar yang pernah tercatat.
 
Lembaga Ta’mir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM PBNU) menjadi penyelenggara utama Khataman Al-Qur’an NU Global, yang digelar secara serentak di 38 provinsi Indonesia serta 18 negara pada Minggu (16/3/2025) sore.
 
Sebagai bagian dari rangkaian acara Ramadan yang digelar oleh PBNU, kegiatan ini bertujuan untuk mempererat ukhuwah Islamiyah serta meningkatkan amalan umat.
 
Pusat kegiatan berlangsung di Masjid Al Munawwaroh, Ciganjur, Jakarta Selatan, dihadiri oleh ulama dan tokoh-tokoh NU yang memimpin doa bersama. Selain diadakan secara langsung, acara ini juga disiarkan secara langsung oleh TVNU serta dapat diikuti melalui Zoom dan YouTube live streaming, memungkinkan umat Muslim di seluruh dunia untuk berpartisipasi secara daring.
 

Ketua Lembaga Takmir Masjid PBNU, K.H. Mokhamad Mahdum, menegaskan bahwa Khataman Al-Qur’an NU Global bukan hanya tentang pencapaian rekor, melainkan gerakan besar untuk menghidupkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. “Ini adalah momentum untuk kembali mengingatkan kita semua agar menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, bukan sekadar kitab suci yang tersimpan di rak,” ujarnya.
 
Sementara itu, Katib Syuriah PBNU, Dr. KH. Abdul Moqsith Ghazali, M.A., menekankan bahwa kegiatan ini menunjukkan bahwa NU tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. “Dengan memanfaatkan teknologi, kita bisa menjangkau lebih banyak umat, menjadikan Al-Qur’an sebagai cahaya yang menerangi kehidupan Muslim di seluruh dunia,” tuturnya.
 
Ketua Panitia Khataman Al-Qur’an NU Global, H. Shabahul Araffi, menambahkan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkuat persaudaraan antar umat Islam, membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya kebersamaan, serta menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi bagi generasi mendatang.
 
Selain Khataman Al-Qur’an NU Global, PBNU juga meluncurkan berbagai program spesial Ramadan 2025 untuk menjadikan bulan suci lebih bermakna. Beberapa program tersebut antara lain:
  • Call for Naskah Khutbah, yang mengundang karya khutbah inspiratif dalam berbagai bahasa.
  • Mudik Seru Bareng LTM PBNU, yang menyediakan layanan mudik gratis bagi masyarakat.

Khataman Al-Qur’an NU Global bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan langkah nyata NU dalam memastikan bahwa Al-Qur’an tetap menjadi pedoman hidup umat Islam. Dengan semangat kebersamaan yang kuat dan keberkahan yang melimpah, acara ini menjadi bukti bahwa NU adalah pelopor Islam moderat yang tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga terus berkembang untuk memberikan solusi bagi umat.
 
 
Melalui lebih dari 10.000 titik partisipasi, siaran langsung di TVNU, serta berbagai program Ramadan yang bermanfaat, NU terus menjadi kekuatan yang menggerakkan umat, menghidupkan tradisi, dan membawa rahmat bagi seluruh dunia.

"Al-Qur’an menyatukan, NU menggerakkan, dan umat merasakan keberkahan."